Melancong ke Ho Chi Minh City Vietnam ala backpacker

Backpacker01November memang bukan masa puncak kedatangan turis. Namun juga tidak terlalu sepi dan bagi saya November menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi negeri Paman Ho ini. Karena bukan puncak musim turis maka semuanya akan menjadi lebih mudah. Mudah mencari tiket murah juga mudah mendapatkan hotel murah. Cuaca juga mendukung karena tidak akan cukup panas. Kali ini saya berniat untuk menjelahi Ho Chi Minh City ala backpackers. Semuanya diatur sendiri mulai dari beli tiket, mencari hotel, hingga mengatur liburannya. Dibandingkan dengan membeli paket tour, melancong ala backpacker memang harus sedikit berepot-repot. Dan ternyata tidak sulit untuk mengatur itu semuanya, apalagi semua bisa didapat melalui internet. Bahkan ini bisa menjadi keasyikan tersendiri.

Melancong ala backpacker berarti harus mengatur perjalanan sendiri, tanpa melalui biro travel. Menjadi bebas menentukan segalanya sendiri, tidak harus berlama-lama menimbang sana-sini. Meskipun sebagian orang merasa sangat asing berada di Vietnam, tapi Vietnam cukup ‘welcome’ dengan kedatangan turis. Kendati tidak serapi Singapore atau Bali, tidak terlalu sulit mendapatkan keperluan perjalanan ke HCMC.

  • Tiket pesawat. Saya mendapatkan tiket promo Air Asia Jakarta Ho Chi Minh City dengan harga promo Rp. 608.000 pulang pergi itupun sudah termasuk airport tax di Tan Son Nhat Intl Airport senilai Rp. 150.000. Tiket ini saya dapatkan saat promo beberapa bulan lalu, sebelum launching rute itu sendiri.  Murah bukan?
  • Hotel. Saya sengaja mencari hotel di kota bawah (down-town) di sentra turis. Melalui Agoda saya mendapatkan hotel bintang 2 seharga USD30  semalam. Namanya Thuan Thien Hotel. Sebenarnya banyak hotel bertarif $10 tapi saya memilih Thuan Thien Hotel karena disamping berada di sentra turis juga dekat dengan terminal bus dan Ben Thanh Market, tempat belanja populer di HCMC. Hotel ini juga sangat dekat dengan tujuan turis seperti Reunification Palace, War Remnants Museum, dan juga dekat dengan Notre Dome Cathedral, gereja katolik kuno peninggalan Perancis. Saya akan menggunakan bus umum atau jalan kaki untuk bepergian ke beberapa lokasi, jadi sangat dekat ke terminal bus. Ben Thanh Market akan memudahkan untuk berbelanja setidaknya buat beli souvenir. Hotel ini juga tepat di belakang restoran muslim V.N. Halal dan beberapa tempat makan halal lainnya. Dan yang terpenting hotel ini menyediakan internet gratis. Untuk penginapan murah bisa didapat dari Hostel Bookers.
  • Airport Transfer. Banyak cara menuju tengah kota. Ada taxi yang kabarnya masih harus tawar-menawar dan sering meminta harga diluar meter (borongan). Sasco merupakan taxi pemegang konsensi. Ada sewa mobil antar jemput. Tapi jika masih ada bus beroperasi saya berencana akan menggunakan bus kota menuju kota  (sesuai rencana mendarat di Tan Son Nhat sekitar jam 8 malam). Bus jalur 152 akan berangkat dari depan terminal domestik menuju terminal bus di sebelah selatan Ben Tanh Market, cukup jalan kaki menuju hotel pilihan saya. Tiket bus ber AC ini sangat murah, cukup 5.000 dong jauh di bawah ongkos taxi yang setidaknya 120.000 dong. Terdapat taxi counter sebelum keluar terminal, berada di sebelah kiri pintu keluar, harga berkisar USD 8-10.
  • Disamping menikmati obyek wisata di sekitar kota saya rencanakan akan ke Mekong Delta serta pasar terapung. Untuk itu saya akan mengambil tur yang banyak ditawarkan di travel-travel sekitar hotel ini. Juga akan mengunjungi bekas perang Vietnam, Cu Chi Tunnels.
  • Backpacker and old busKarena akan mengunjungi berbagai atraksi wisata dengan angkutan umum saya pastikan lelah sudah menanti. Massage & spa ala Vietnam rasanya sayang untuk dilewatkan, apalagi harganya sangat-sangat murah. Dari internet saya dapatkan paket spa 2 jam cuma 120.000 Vietnam Dong, tidak sampai 80.000 rupiah. Dari website tampaknya tempat ini sangat bagus untuk harganya dibandingkan tempat setara di Bali.
  • Dari review-review turis yang pernah ke Ho Chi Minh City kemampuan tawar-menawar saya akan benar-benar diuji di sana. Belanja di mall saja pakai tawar-menawar apalagi di pasar tradisional, yang menjadi salah satu tempat yang saya minati. Semua harus ditawar kecuali makanan. Mesti bawa kalkulator.

Segala keperluan harus disiapkan sendiri. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan adalah :

  • Itinerary. Rencana perjalanan disusun sebelum keberangkatan. Informasi mudah didapat dari internet. Jika memungkinkan buat juga rencana cadangan. Dengan rencana matang akan lebih hemat waktu.
  • Peta jalan. Sebisa mungkin bawa peta sedari tempat asal, cari tahu tempat-tempat yang akan dituju.
  • Transportasi. Kenali jalur dan moda transportasi yang akan dipakai. Kalau harus naik bus sebisa mungkin dapatkan jalurnya, terminal dan ongkosnya. Semuanya dapat dengan mudah didapat dari internet.
  • Menentukan tempat makan, ini penting bagi Anda yang tidak bisa memakan segala makanan. Sebagai diketahui makanan di Vietnam banyak yang tidak halal bagi kaum muslim.
  • Alas kaki. Anda akan lebih banyak berjalan sehingga pastikan menggunakan alas kaki cukup nyaman. Sepatu baru tidak direkomendasikan karena kaki Anda perlu adaptasi dulu.
  • Mengingat bahasa Inggris belum dikenal luas di Vietnam maka bahasa isyarat akan diperlukan. Ini tentu bisa menjadi pengalaman menarik. Jangan lupa selalu bawa kertas dan pulpen/spidol untuk membantu berkomunikasi.
  • Jaga stamina. Sakit di negeri orang tentu saja sangat tidak diharapkan, disamping bisa mengganggu liburan. Jaga stamina Anda sebelum berangkat. Bawa serta obat-obatan yang biasa dikonsumsi. Kebayang kalau Anda harus mencari obat masuk angin di Vietnam.

Nah itulah kenikmatan lain menyiapkan perjalanan ala backpacker. Tidak harus tergantung travel biro. Lebih leluasa menggunakan waktu. Dan yang penting harus siap dengan stamina.

Artikel terkait :

143 respons untuk ‘Melancong ke Ho Chi Minh City Vietnam ala backpacker’

  1. utk rekan2 muslim, hati2 breakfast di hotel, karena hampir setiap menu menggunakan CHA (daging babi). tiap hr sy hanya berani breakfast di hotel dg menu roti dan trung(telor). dan mie gelas yg sy bw dari jkt

Tinggalkan Balasan ke Toto Batalkan balasan